Selasa, 13 Oktober 2020

MAKALAH TERKAIT GANGGUAN DISMENORE PADA KALANGAN WANITA

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sebagian besar kalangan wanita mengalami gangguan atau keluhan saat menstruasi, diantaranya nyeri saat menstruasi atau dalam medis dikenal dengan sebutan dismenore. Bagi beberapa wanita, dismenore yang mereka alami mungkin bersifat ringan dan tidak mengganggu rutinitas namun dalam beberapa kasus wanita yang sedang menstruasi mengalami nyeri yang sangat hebat sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari. Tentu hal ini akan sangat mengganggu bagi kaum wanita.

Wanita yang mengalami dismenore pada saat menstruasi mempunyai lebih banyak hari libur dan prestasinya kurang begitu baik di sekolah ataupun dalam pekerjaan dibandingkan wanita yang tidak terkena dismenore. Dampak yang terjadi jika dismenore tidak ditangani, maka patologi (kelainan atau gangguan) yang mendasari dapat memicu kenaikan angka kematian, termasuk kemandulan. Selain itu, konflik emosional, ketegangan, dan kegelisahan dapat memainkan peranan serta menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan asing.

Angka kejadian dismenore di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri menstruasi. Di Amerika angka persentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Walau pada umumnya tidak berbahaya, namun dirasa mengganggu bagi wanita yang mengalaminya. Derajat nyeri dan kadar gangguan tertentu tidak sama untuk setiap wanita. Ada yang masih bisa bersekolah atau bekerja, namun adapula yang tak kuasa beraktifitas.

1.2  Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini ada beberapa pokok permasalahan yang akan di bahas yaitu:

1.      Bagaimana Cara Mengetahui Jenis-Jenis Dismenore?

2.      Bagaiamana Cara Membedakan Dismenore yang Abnormal?

3.      Bagaimana Cara Mengatasi Dismenore di Rumah?

1.3  Tujuan Penulisan

            Dari penulisan makalah ini penulis memiliki tujuan untuk:

1.      Mengetahui Tentang Jenis-Jenis Dismenore

2.      Mengetahui Perbedaan Dismenore yang Abnormal

3.      Mengetahui Bagaimana Cara Menangani Dismenore di Rumah

1.4  Manfaat Penulisan

Dari penulisan makalah ini penulis berharap bisa memberikan sedikit manfaat kepada para pembaca seperti:

1.      Pembaca bisa mengetahui tentang jenis-jenis dismenore

2.      Pembaca bisa mengetahui bagaiman cara membedakan dismenore yang abnormal

3.      Pembaca bisa mengetahui bagaiman cara menangani sendiri dismenore di rumah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Jenis-Jenis Dismenore

Dismenore atau yang biasa di sebut dengan nyeri haid biasa terjadi pada wanita selama atau sebelum masa menstruasi. Jenis-jenis Dismenore terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

A.                       Berdasarkan penyebabnya

Berdasarkan penyebabnya dismenore dibagi menjadi 2 yaitu:

1.      Dismenore Primer

Dismenore primer merupakan nyeri saat menstruasi yang tidak disebabkan oleh gangguan ginekologi (alat reproduksi wanita) tetapi merupakan proses normal dari menstruasi. Dismenore primer merupakan jenis nyeri haid yang paling umum dan  mempengaruhi lebih dari 50% wanita. Dismenore primer lebih mungkin dialami oleh anak perempuan selama masa remaja.

Dismenore primer disebabkan oleh aktifitas prostaglandin. Pada saat menstruasi lapisan rahim yang rusak akan digantikan dengan yang baru dimana pada saat itu yang berperan adalah senyawa yang disebut prostaglandin. Senyawa ini menyebabkan otot-otot rahim berkontraksi. Ketika terjadi kontraksi otot rahim, maka suplai darah ke endometrium menyempit (vasokonstriksi) proses inilah yang menyebabkan rasa sakit saat menstruasi. Zat lain yang dikenal sebagai leukotrien merupakan bahan kimia yang berperan dalam respon inflamasi juga meningkat pada saat ini dan bisa saja berhubungan dengan timbulnya nyeri menstruasi. Selain itu, kurang olahraga, stress psikis dan sosial juga menjadi faktor lain yang menyebabkan Dismenore primer.

2.      Dismenore Sekunder

Dismenore Sekunder merupakan nyeri haid yang umumnya terkait dengan beberapa jenis gangguan ginekologi. Sebagian besar gangguan ini dapat diobati dengan obat nyeri haid atau bahkan operasi. Dismenore sekunder lebih mungkin dialami oleh perempuan pada awal usia 20-30 tahun dan dicurigai sebagai dismenore sekunder jika pada siklus menstruasi sebelumnya tidak pernah nyeri. Penyebab Dismenore sekunder yang umum adalah

a.       Endometriosis

Endometrosis terjadi karena jaringan yang melapisi lapisan rahim tumbuh di bagian tubuh lain seperti ovarium, tuba falopi, atau jaringan yang melapisi panggul. Gejala khas dari kondisi ini adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah yang bisa bertambah parah saat menstruasi.

b.      Fibroid rahim

Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang biasanya muncul di bagian atas atau di dalam otot rahim. Kemunculan benjolan tumor di dalam otot rahim ini dapat memberikan tekanan pada rahim yang bisa menimbulkan rasa nyeri saat menstruasi. Tumor ini dapat berkembang menjadi sebuah atau beberapa benjolan dengan ukuran yang berbeda-beda.

c.       Penyakit radang panggul (PID)

PID terjadi akibat adanya infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita seperti rahim, leher rahim (serviks), ovarium, atau tuba falopi. Infeksi ini akan menimbulkan rasa nyeri saat datang bulan dan menyebabkan radang pada organ reproduksi. Dalam kasus yang parah kondisi ini juga bisa mengakibatkan penderitanya sulit untuk hamil atau mengalami kehamilan ektopik.

d.      Adenomiosis

Adenomiosis merupakan kondisi langka di mana jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh menerobos dinding rahim. Kondisi ini menyebabkan pendarahan yang terjadi saat menstruasi lebih berat sekaligus lebih lama dari biasanya. Orang yang mengalami kondisi ini juga sering kali mengalami rasa sakit yang intens selama menstruasi berlangsung.

e.       Penyempitan serviks

Penyempitan serviks dalam istilah medis disebut dengan stenosis serviks merupakan kondisi di mana serviks menyempit bahkan tertutup. Kondisi ini menghambat aliran darah menstruasi menuju vagina. Akibatnya, terjadilah peningkatkan tekanan di dalam rahim sehingga menyebabkan rasa sakit.

B.                             Berdasarkan  jenis nyerinya

Berdasarkan jenis nyerinya dismenore diklasifikasikan lagi dalam 2 kelompok yaitu:

1.      Dismenore spasmodik

Salah satu ciri dari dismenore spasmodik yaitu nyeri berawal dari bagian bawah perut dan berawal sebelum masa menstruasi atau segera setelah masa menstruasi dimulai. Banyak wanita terpaksa harus berbaring karena terlalu menderita nyeri, sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antaranya yang pingsan, merasa sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama.

Gejala dismenore kongestif ini muncul biasanya beberapa hari sebelum menstruasi seperti mengalami pegal, sakit pada bush darts, perut kembung tidak menentu, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan  gejala yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.

2.2  Perbedaan Nyeri Haid yang Abnormal

    Sebagai wanita kita harus lebih berhati-hati terhadap gangguan menstruasi yang tidak umum.         Berikut beberapa tanda-tandanya:

a.                            Nyeri haid normal hanya berlangsung tiga sampai empat hari

           Mendekati masa menstruasi endometrium atau lapisan rahim akan mengalami penebalan.           Hal ini digunakan untuk mempersiapkan diri sebagai tempat penempelan sel telur yang berhasil             dibuahi. Ketika sel telur tidak dibuahi, maka jaringan endometrium akan meluruh bersama dengan         darah saat menstruasi.

    Jessia Shepherd, M.D., asisten profesor kebidanan dan ginekologi klinis dari The University             of Illinois College of Medicine di Chicago, mengungkapkan kepada self bahwa kram perut yang             normal biasanya terjadi selama 2 sampai 3 hari dalam satu siklus menstruasi. Ini artinya, rasa sakit         dan kram perut yang melebihi 3 hari dapat dikategorikan sebagai nyeri haid yang tidak normal.

b.                   Nyeri haid normal umumnya mudah diatasi

    Umumnya kram perut akibat haid yang normal dapat diatasi dengan bantal pemanas, botol air         panas, atau minum obat anti radang sederhana seperti ibuprofen. Selain itu, dokter mungkin akan             menganjurkan pil KB dengan berbagai pertimbangan.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung kalsium, magnesium,     dan vitamin D dapat membantu mengurangi gejala PMS. Namun, pastikan untuk selalu berkonsultasi     dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai gejala yang Anda rasakan.

c.                Nyeri haid yang tidak normal cenderung mengganggu aktivitas

    Menurut Candace Howe, MD, seorang dokter asal HM Medical di Newport Beach,                     California, nyeri haid dikatakan tidak normal apabila rasa sakitnya cenderung parah sampai                    mengganggu aktivitas. Nyatanya, sekitar 20 persen wanita mengalami hal ini.

Wanita yang mengalami kram perut yang parah biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di         tempat tidur dan meringkuk menahan sakit perut. Tidak hanya sakit secara fisik, kebanyakan wanita     juga mengalami ketidaknyamanan secara psikologis. Itulah sebabnya, wanita cenderung mudah             badmood saat menstruasi.

d.               Nyeri haid abnormal tidak dapat diatasi dengan obat tanpa resep

Pada dasarnya, nyeri haid dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang dijual di pasaran seperti         paracetamol atau ibuprofen. Jika nyeri haid tidak kunjung selesai meski sudah minum obat-obatan         tersebut, maka  dapat dikatakan tidak normal dan perlu segera dikonsultasikan ke dokter.

e.               Nyeri haid yang abnormal terjadi secara tidak teratur setiap bulan

Bagi yang mengalami kram perut sejak awal menstruasi, maka hal ini disebut sebagai dismenore     primer. Kabar baiknya, hal ini cenderung normal sebagai bentuk respon kepekaan tubuh terhadap             hormon menstruasi. Namun, jika kram perut yang parah tidak terjadi sejak awal menstruasi dan tidak     setiap bulan, maka ini disebut sebagai dismenore sekunder. Nah, jenis dismenore inilah yang patut         diwaspadai.

2.3  Cara Mengobati Dismenore di Rumah

Beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk meringankan dismenore:

a.               Kompres perut

Kompreslah perut atau punggung bagian bawah dengan handuk kecil yang dicelupkan ke air         hangat atau dengan botol yang sudah diisi dengan air hangat. Panas yang dihasilkan akan membuat      pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah dan suplai oksigen dapat lebih mudah mencapai     daerah yang sakit. Aliran darah yang lebih lancar juga membantu melemaskan otot-otot yang                 menegang dan kaku, sehingga mengurangi nyeri haid. Selain pakai metode kompres.

b.           Aktif bergerak

Aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu memperlancar sirkulasi peredaran darah. Tidak hanya itu, aktivitas ini juga membantu tubuh menghasilkan endorfin yang dapat membantu menyeimbangkan kerja hormon prostaglandin. Sehingga rasa sakit dan tidak nyaman yang dialami sebelum atau selama menstruasi bisa berkurang.

c.    Perhatikan asupan makanan

Agar terhindar dari nyeri atau kram perut saat menstruasi asupan makanan harus diperhatikan. Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, garam dan gula. Selain itu, hindari pula minuman bersoda, berkafein, dan beralkohol. Berbagai makanan dan minuman tersebut dapat menyebabkan kembung dan resistansi air dalam tubuh, sehingga memperparah nyeri haid yang dialami. Sebaiknya, perbanyak asupan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 dan magnesium untuk mengurangi peradangan penyebab nyeri haid. Selain itu, perbanyak juga asupan zat besi karena dapat membantu mencegah anemia yang sering datang menghampiri saat menstruasi.

d.   Minum wedang jahe

Jahe memiliki senyawa yang dianggap efektif untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit, termasuk nyeri menstruasi. Selain itu, jahe juga dapat mengurangi gejala mual yang kadang sering muncul saat haid. 

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Dismenore diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu berdasarkan:

a.       Penyebab

·         Dismenore Primer

·         Dismenore Sekunder

b.      Jenis Nyeri

·         Dismenore Spasmodik

·         Dismenore Kongestif

Untuk mengetahui apakah nyeri haid itu termasuk normal atau tidak ada beberapa tanda yaitu nyeri haid normal hanya berlangsung tiga sampai empat hari, nyeri haid normal umumnya mudah diatasi, nyeri haid yang tidak normal cenderung mengganggu aktivitas, nyeri haid abnormal tidak dapat diatasi dengan obat tanpa resep, nyeri haid yang abnormal terjadi secara tidak teratur setiap bulan.

Untuk mengatasi dismenore di rumah ada beberapa hal yang bia dilakukan seperti mengompres perut dengan air hangat, aktif bergerak,memakan makan bergizi, meminum teh chamomile, minum wedang jahe, dan menghindari stres.

3.2  Saran

Sebagai wanita yang setiap bulannya mengalami menstruasi kita harus tahu apakah proses menstruasi kita berjalan dengan normal atau terjadi gangguan, jangan sampai kita tidak mengetahui dengan gejala-gejala nyeri yang tidak wajar pada saat menstruasi yang merupakan tanda bahwa tubuh kita tidak dalam keadaan yang baik. Oleh karena itu, dengan adanya makalah ini saya berharap akan dapat membantu kalian lebih mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diwaspadai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal apa itu TCP/IP

  TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas inter...